Pada periode 20-24 Oktober 2025, dua guru dari SMAS Al-Multazam Mojokerto berhasil lolos seleksi dan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh BBGTK Jawa Timur sebagai bagian dari “Pelatihan Pendukung Prioritas Nasional Tahap 1”. Peserta dari sekolah antara lain: Ustadzah Evi Rahmawati, S.T., S.Pd. dan Ustadzah Yenny Kurnia Ningrum, S.Pd. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Malang (Jawa Timur) ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era digital dan mendukung program kebijakan pendidikan nasional. Menurut publikasi resmi BBGTK Jatim, pelatihan tersebut mencakup tema-kunci seperti inovasi pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI), asesmen terstandar, serta peningkatan kompetensi pedagogik guru.
Selama lima hari pelatihan, Ustadzah Evi dan Ustadzah Yenny mengikuti sesi intensif yang menghadirkan narasumber dan praktisi pendidikan, praktek langsung (workshop) serta diskusi kelompok tentang bagaimana mengintegrasikan teknologi AI dalam desain pembelajaran, menyusun dan menerapkan asesmen terstandar di kelas, serta memperkuat aspek pedagogik agar proses pembelajaran lebih aktif, kontekstual dan berorientasi pada peserta didik. Keikutsertaan mereka dalam pelatihan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi dan sekolah, namun juga diharapkan akan membawa dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan di SMAS Al-Multazam melalui pengembangan metode pembelajaran baru, penerapan asesmen yang lebih bermakna, serta transformasi pedagogi yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman.
Dengan keberhasilan ini, sekolah memberikan apresiasi tinggi kepada kedua guru tersebut dan berharap bahwa ilmu dan pengalaman yang diperoleh akan segera disebarkan ke tim guru lainnya melalui forum internal dan komunitas profesional guru di sekolah. Semoga langkah ini menjadi pemicu bagi seluruh pendidik di SMAS Al-Multazam untuk senantiasa mencari pengembangan diri, berinovasi dalam pembelajaran, dan bersama-sama mewujudkan visi sekolah sebagai pusat unggul pendidikan yang adaptif dan berdaya saing.